Friday, December 15, 2023

Hari ini, 15 Desember 2023

            Hari ini rasanya masih hampa. Apa yang dilakukan terasa hambar. Apapun yang dilakukan terasa salah di dalam hati. Ada yang mengganjal dalam hati tapi tidak tau apa. Entah karena desember ini hujan sudah mulai sering, yang membuat suasana hati jadi tidak enak setiap pagi. Atau memang pahitnya kehilangan masih betah berada dalam hati. Walaupun kadang-kadang aku sudah mulai memasuki tahap penerimaan perpisahan ini, tapi tetap saja sering sekali aku bertanya tanya apa arti 10 tahun ini. Tidak adakah kebaikan yang ada adalam diriku sehingga aku pantas untuk dicampakan begitu saja. Tidak adakah momen bahagia yang kami lalui selama ini sehingga dia langsung bisa memutus kontak sama sekali. Sementara aku disini berjuang mati-matian untuk bisa bangkit dan bisa tetap hidup. Kadang masih ada pertanyaan, kenapa bisa terjadi, kenapa bisa, kenapa bisa? Yang sampai saat ini jawaban pastinya pun aku masih tidak tau apa. Orang bilang tidak semua kenapa ada jawabannya, tidak semua pertanyaan harus terjawab. Tapi untuk saat ini kurasa aku sangat perlu jawaban untuk bisa bangkit dan hidup kembali. Terkadang aku lega akhirnya bisa melepaskan diri setelah 10 tahun. Tapi terkadang juga perasaan sakit dan rindu itu terus datang mengingat banyak kejadian dan proses dalam hidupku yang kulewati bersama dia. Kami tumbuh bersama-sama. Setidaknya itu yang ku rasakan semala ini. Kami melalui hal-hal baru bersama, kuliah, awal bekerja, kehilangan orang tersayang, bertemu orang-orang baru, sakit hati, sedih, saling menguatkan, semuanya. Tidak adakah satupun kebaikanku yang diingatnya? Kesal pada diriku sendiri karena belum bisa menerima sepenuhnya perpisahan ini, sementara aku yakini dia baik-baik saja. Kesal pada diri sendiri karena masih teringat kebaikan-kebaikannya padahal dia sudah jahat sedemikian rupa. Kesal karena aku merasa statusku tidak jelas. Kesal karena harus memakai topeng setiap hari jika aku berangkat bekerja. Jujur terhadap statusku yang baru sangat sulit ternyata. Aku masih belum bisa mengira-ngira respon apa yang akan ku dapatkan, dan respon apa yang akan aku sampaikan ketika pasti akann banyak pertanyaan  nanti. Meskipun aku tau respon orang lain bukanlah sesuatu yang dapat kita kendalikan, termasuk ucapan dan tindakan. Tapi membayangkan saja aku sudah malas dan tidak sanggup, makanya sampai saat ini aku masih belum bisa jujur pada orang-orang. Kecuali pada sahabat terdekatku. Mungkin hatiku berat karena kau selalu memikirkan kemungkinan terburuk dan belum berani melangkah ke arah kepastian. Aku masih berada dalam zona aman. Zona aman bukan artinya zona nyaman. Karena sedikit dari pikiranku masih berharap kami baik-baik saja, tapi sebagaian besar lainnya berpikir lebih realistis. Jika kau menerukan semua maka akan sulit bagaiku untuk menemukan kebahagiaan yang selama iinia aku semogakan. Rasanya sikapnya sudah mencoreng nama baiknya yang ada dalam diriku selama 10 tahun ini. Citra baik dirinya yang aku tau seudah hancur lebur. Tapi aku masih kalah dalam  kenangannya. Yang membuatku sering kembali merasa hidup tapi mati, mati tapi ternyata aku masih hidup. Selama 10 tahun aku juga pernah sakit hati, menangis, dan mederita karena sikapnya. Tapi mengapa kenangan manisnya masih terus menang dan mengahantam dadaku begitu keras. Sampai membuatku tersungkur pada namanya rindu?



MSD

No comments:

Post a Comment